Skip to main content

Sejarah Patung Sura dan Baya

Patung Sura dan Baya
adalah sebuah patung yang merupakan lambang kota Surabaya. Patung ini berada di depan Kebun Binatang Surabaya. Patung ini terdiri atas dua hewan yaitu buaya dan hiu yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya: Ikan Sura (Hiu) dan Baya (Buaya).

Menurut cerita di Masyarakat, pada zaman dahulu hiduplah seekor buaya bernama Baya yang sangat ganas dan menyeramkan. Buaya tersebut merupakan makhluk yang paling ditakuti disungai dan dihutan. Sungai yang didiami oleh Baya itu bermuara pada lautan yang sangat luas. Di lautan itu, hiduplah seekor hiu yang ganas bernama Sura. Sama seperti Baya, Sura merupakan ikan yang paling ditakuti oleh ikan-ikan yang lain. Tetapi Sura merasa bosan setiap hari makan ikan dilautan, ia penasaran dengan sungai yang bermuara di lautannya. Ia pun jalan-jalan ke sungai itu, Sura pun mulai berburu di Sungai tersebut dan merasa ketagihan untuk berburu di sungai tersebut. Suatu hari, Baya merasa curiga karena dia semakin susah dalam mencari makanan. Baya pun menyelidiki dan disana ia bertemu dengan Sura yang sedang berburu dan menyantap hewan-hewan disana. Baya pun marah dengan Sura dan menantangnya berkelahi, mereka berdua pun berkelahi tetapi karena sama-sama kuat pertarungan diantara keduanya berlangsung sangat lama dan akhirnya mereka berdua memilih berdamai saja karena tidak ada yang menang. Mereka pun membuat perjanjian dan membatasi wilayah perburuan mereka dan mereka berdua sepakat dengan perjanjian itu. Namun suatu hari Sura merasa gelisah karena ia kangen menyantap hewan-hewan diwilayah kekuasaannya Baya. Sura pun melanggar perjanjian diantara mereka berdua dan ia mulai berburu diwilayah kekuasannya Baya. Lama-kelamaan Baya merasa curiga dan yakin bahwa ini merupakan perbuatan dari Sura. Baya pun menyediakan perangkap untuk Sura dan mencari tahu apakah ini ulah Sura atau bukan. Sura pun tertangkap basah oleh Baya dan Baya menegur Sura karena sudah melanggar perjanjian diantara keduanya. Namun Sura tidak peduli dengan teguran Baya dan mereka berdua pun berkelahi untuk menentukan siapa yang paling kuat dan berkuasa. Singkat cerita Baya berhasil menggigit dan memutuskan ekornya Sura. Pada akhirnya Sura kabur kelaut dan tidak berani mendekati wilayahnya Baya lagi.

Untuk mengenang pertarungan yang sangat sengit diantara Sura dan Baya, maka daerah perkelahian diantara keduanya dinamakan Surabaya. Dan dibuatlah patung hiu dan buaya.

Anggota Kelompok:
Raki
Ahmad
Madrity
Kenzie